diyetekno – Sebagai seorang reviewer smartphone yang sudah malang melintang di dunia teknologi, meja kerja saya seringkali dipenuhi dengan berbagai aksesori dari berbagai produsen casing. Mulai dari casing warna-warni dari Casetify, casing kulit elegan dari Nomad, hingga casing ramah lingkungan dari Moft. Saya juga punya dompet MagSafe, charger portabel, dan setidaknya satu aksesori untuk setiap smartphone yang ada di daftar rekomendasi smartphone terbaik. Tapi, jujur saja, sampai saat ini saya belum pernah menerima casing smartphone yang terbuat dari kulit manusia.
Oke, Skincase (nama yang sangat tepat) ini sebenarnya tidak terbuat dari kulit manusia asli (tentu saja, itu akan sangat mengerikan), tapi dilapisi dengan material sintetis yang dirancang untuk terlihat, terasa, dan bereaksi terhadap lingkungan seperti kulit kita sendiri. Dan menurut saya, itu sama menjijikkannya dengan kulit asli.

Produk ini adalah gagasan dari operator seluler asal Inggris, O2, peneliti Marc Teyssier, dan The British Skin Foundation. Mereka bekerja sama untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya paparan sinar matahari berlebihan, terutama saat suhu melonjak di musim panas.
Intinya, Skincase ini akan "terbakar" saat terpapar sinar UV, meniru efek merusak sinar matahari pada kulit kita. Teyssier menggabungkan teknik 3D printing dengan filamen fleksibel dan silikon. Permukaannya dipigmentasi dengan komposit khusus yang bereaksi terhadap sinar UV. Kombinasi ini menciptakan simulasi paparan sinar matahari yang sangat nyata, membuat efek radiasi ultraviolet menjadi sangat jelas.
O2 menyatakan bahwa Skincase ini dibuat untuk menyoroti kesenjangan yang signifikan antara kesadaran dan perilaku terkait perlindungan dari sinar matahari. Mereka mencatat bahwa lebih dari separuh (56%) warga Inggris memeriksa smartphone mereka tiga kali atau lebih selama jam-jam puncak matahari (11 pagi – 3 sore), namun hanya satu dari lima (20%) yang mengoleskan kembali sunscreen dengan frekuensi yang sama. Lebih mengkhawatirkan lagi, hampir satu dari 10 (9%) tidak memakai sunscreen sama sekali selama jam-jam penting ini, ketika tingkat UV berada pada titik terkuatnya. Saya menduga angka-angka ini sama buruknya untuk warga negara lain.
Penting untuk dicatat: Anda tidak bisa membeli Skincase ini. Ini adalah produk edisi terbatas yang dimaksudkan untuk menjadi pemicu percakapan – pengingat nyata bahwa kita harus memperhatikan kulit kita sama seperti kita memperhatikan smartphone kita – bukan sesuatu yang bisa Anda beli dan gunakan sehari-hari.
Meskipun begitu, saya sekarang memiliki satu Skincase di meja saya. Jadi, jika Anda menginginkannya, silakan ambil saja. Tapi saya akan melaporkan Anda ke polisi.
Berikut adalah rangkuman singkat tentang Skincase:
| Fitur | Deskripsi |
|---|---|
| Material | Material sintetis yang meniru kulit manusia |
| Reaksi terhadap UV | "Terbakar" saat terpapar sinar UV |
| Tujuan | Meningkatkan kesadaran tentang bahaya paparan sinar matahari |
| Ketersediaan | Edisi terbatas, tidak untuk dijual |
Sebagai penutup, Skincase ini memang menjijikkan, tapi tujuannya sangat mulia. Ini adalah pengingat visual yang kuat untuk selalu melindungi diri dari bahaya sinar matahari.
Disclaimer: Artikel ini ditulis berdasarkan informasi yang tersedia dan opini pribadi penulis.

