** diyetekno – Fenomena penggunaan AI untuk menulis tugas kuliah atau pekerjaan semakin marak, namun seringkali dianggap sebagai tindakan curang. Padahal, ada cara cerdas memanfaatkan AI seperti ChatGPT tanpa melanggar aturan, bahkan meningkatkan kemampuan menulis Anda. Sebagai seorang jurnalis tekno berpengalaman, saya akan membagikan strategi jitu ini.
** diyetekno – Langkah pertama adalah memilih chatbot yang tepat. Meskipun ChatGPT sangat populer, ada alternatif lain yang patut dicoba. ChatGPT-4, misalnya, menawarkan kemampuan yang lebih baik dibandingkan versi sebelumnya. Jika Anda berencana menggunakan AI secara rutin, berlangganan ChatGPT Plus atau Microsoft Copilot bisa menjadi pilihan bijak. Claude Pro juga merupakan chatbot favorit saya, yang telah saya gunakan ratusan kali sebagai mitra menulis.

** diyetekno – Setelah memilih chatbot, berikan instruksi yang jelas tentang tugas yang sedang Anda kerjakan. Misalnya, "Saya sedang menulis esai tentang pertanyaan: Jika Anda memiliki kekuatan super, apakah Anda memilih bisa terbang atau bernapas di bawah air? Buatlah kerangkanya." Bagian tersulit dalam menulis seringkali adalah memulai dari halaman kosong. AI dapat membantu Anda mengumpulkan ide dan menyusun kerangka, bukan menulis seluruhnya untuk Anda.
** diyetekno – Setelah mendapatkan kerangka, Anda dapat mulai mengembangkan setiap poinnya. ChatGPT dapat memberikan saran tentang bagaimana memperluas ide-ide Anda. Misalnya, untuk kemampuan terbang, ChatGPT mungkin menyarankan untuk menggambarkan sensasi angin menerpa wajah saat melayang di atas dunia, atau menjelaskan makna emosional dari kebebasan dan kemandirian. Dengan menggunakan kata-kata sendiri dan hanya mengandalkan AI untuk panduan, Anda akan menemukan bahwa proses menulis menjadi lebih mudah dan terarah.
** diyetekno – Setelah esai selesai, manfaatkan AI untuk mendapatkan umpan balik. Unggah esai Anda ke chatbot dan minta untuk membacanya sebagai profesor atau editor. ChatGPT Canvas atau Gemini Canvas dapat membantu Anda melihat saran-saran perbaikan yang diberikan oleh AI. Anda juga dapat mencoba Superhuman (sebelumnya Grammarly) untuk mendapatkan umpan balik dan bahkan penilaian. Ingatlah untuk tidak membiarkan AI mengedit esai Anda secara langsung, karena Anda ingin memastikan bahwa tulisan tersebut tetap orisinal dan mencerminkan suara Anda.
** diyetekno – AI hadir untuk membantu, bukan menggantikan peran penulis. Dengan memanfaatkannya secara cerdas, Anda dapat meningkatkan kemampuan menulis, menghemat waktu, dan menghasilkan karya yang berkualitas. Jadi, jangan takut untuk bereksperimen dengan AI sebagai mitra menulis Anda. Sebagai penutup, saya lebih memilih kemampuan bernapas di bawah air daripada terbang. Bagaimana dengan Anda?

