diyetekno – Di era digital yang serba cepat ini, chatbot telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita. Mulai dari membantu menyelesaikan tugas kantor, merencanakan liburan, hingga sekadar mencari teman bicara, kecerdasan buatan (AI) ini menawarkan kemudahan dan efisiensi. Namun, tahukah Anda bahwa tidak semua chatbot hanya "mengambil" dari bumi? Ada beberapa chatbot inovatif yang justru memberikan kontribusi positif bagi lingkungan, salah satunya adalah Ecosia Chat.
Ecosia Chat, asisten AI dari mesin pencari Ecosia yang terkenal dengan aksi menanam pohon, menawarkan pendekatan yang unik. Sama seperti ChatGPT atau Gemini, Anda dapat menggunakan Ecosia Chat untuk berbagai keperluan. Namun, yang membedakannya adalah perspektif ramah iklim yang ditawarkannya. Sejak diluncurkan pada tahun 2009, Ecosia telah mendanai penanaman lebih dari 240 juta pohon di berbagai wilayah dengan keanekaragaman hayati tinggi di seluruh dunia, serta menginvestasikan lebih dari $104 juta untuk proyek-proyek aksi iklim – semuanya berasal dari pendapatan iklan. Misi mulia ini kini diperluas ke chatbot mereka.

Bagaimana cara kerja Ecosia Chat? Secara teknis, Ecosia Chat menggunakan GPT-4 dari OpenAI. Kabar baik bagi pengguna ChatGPT yang ingin mencoba model OpenAI tanpa biaya berlangganan. Namun, ada sentuhan lingkungan yang menarik: sebuah tombol bernama "Green Answers" yang memprioritaskan keberlanjutan. Dengan mengaktifkan tombol ini, Anda tetap akan mendapatkan jawaban yang berguna, namun disajikan dengan sudut pandang yang ramah lingkungan.
Jangan khawatir, Ecosia Chat tidak akan memaksa setiap percakapan untuk selalu membahas tentang perubahan iklim. Namun, chatbot ini akan mengarahkan ide-ide Anda ke pilihan yang lebih ramah lingkungan ketika memungkinkan. Misalnya, jika Anda sedang merencanakan perjalanan, Ecosia Chat mungkin akan menyarankan hotel bersertifikasi ramah lingkungan atau penerbangan langsung alih-alih beberapa kali transit.
Ecosia bukanlah satu-satunya pemain dalam ceruk ini. Ada gelombang kecil namun berkembang dari asisten AI yang dirancang untuk memberikan kembali kepada lingkungan. Proyek-proyek ini menunjukkan bahwa chatbot dapat menjadi kendaraan untuk aksi iklim sambil tetap memberikan respons yang bermanfaat bagi pengguna.
Tentu saja, ada ironi di sini. Model bahasa besar menggunakan banyak energi, dan Ecosia secara terbuka mengakui bahwa AI meningkatkan emisi. Pendekatan mereka adalah mengimbangi dampak tersebut dengan berinvestasi dalam energi terbarukan dan menanam lebih banyak pohon.
Jika Anda sudah menggunakan asisten AI seperti ChatGPT, Ecosia Chat patut dicoba, terutama jika keberlanjutan penting bagi Anda. Chatbot ini gratis, mudah diakses melalui mesin pencari Ecosia, dan bahkan dilengkapi dengan ekstensi peramban.
Meskipun mungkin bukan chatbot yang saya gunakan setiap hari, Ecosia Chat telah mendapatkan tempat dalam daftar 10 chatbot favorit saya. Bahkan jika Anda hanya menggunakannya sesekali, mengaktifkan "Green Answers" dapat memicu cara berpikir baru tentang pilihan Anda, baik itu cara Anda berbelanja, cara Anda bepergian, atau hanya cara Anda menjalankan hari Anda.
Ecosia Chat tidak akan menyelamatkan planet ini sendirian, tetapi ini adalah bagian dari gerakan yang lebih besar untuk membangun AI yang memberi kembali alih-alih hanya mengambil sumber daya. Dan jujur saja, jika Anda akan mengobrol dengan AI, mengapa tidak memilih salah satu yang menanam beberapa pohon di sepanjang jalan?