diyetekno – Raksasa teknologi Apple kini berada di persimpangan jalan dalam perlombaan kecerdasan buatan (AI). Sementara Google dengan percaya diri meluncurkan Gemini ke berbagai perangkat, termasuk WearOS dan Google TV, Apple justru tersandung oleh keputusan perangkat keras yang dibuatnya bertahun-tahun lalu. Keputusan ini membuat implementasi Apple Intelligence menjadi jauh lebih rumit.
Masalah utama terletak pada RAM. Selama ini, iPhone hadir dengan RAM yang relatif kecil, sekitar 6GB. Strategi ini memungkinkan Apple menekan biaya produksi, namun kini menjadi penghalang besar. Apple Intelligence, terutama fitur-fitur yang menggunakan Large Language Model (LLM), membutuhkan RAM yang jauh lebih besar.

Keputusan Apple untuk menjalankan AI secara lokal di perangkat, alih-alih di cloud, memperburuk situasi. Meskipun pendekatan ini menawarkan keamanan yang lebih baik dan latensi yang lebih rendah, konsekuensinya adalah perangkat dengan RAM kurang dari 8GB tidak dapat menjalankan Apple Intelligence. Ini berarti banyak pengguna iPhone lama tidak dapat menikmati fitur-fitur AI terbaru.
Berbeda dengan Apple, Google Gemini menggunakan sistem berbasis cloud yang dapat berjalan di sebagian besar perangkat dengan RAM minimal 2GB. Meskipun pemrosesan berbasis cloud memiliki kelemahan seperti kecepatan yang lebih lambat dan keamanan yang lebih rendah, pendekatan ini memungkinkan jangkauan yang lebih luas.
Lantas, bagaimana Apple bisa mengejar ketertinggalannya? Ada beberapa solusi yang mungkin:
-
SDK untuk Pengembang: Apple dapat merilis Software Development Kit (SDK) yang menyertakan model AI-nya. Ini akan membantu pengembang mengintegrasikan AI Apple ke dalam aplikasi mereka dan menciptakan aplikasi baru yang inovatif.
-
Peningkatan RAM: Apple perlu meningkatkan RAM di seluruh jajaran produknya untuk mengantisipasi kebutuhan AI di masa depan. Rumornya, iPhone 17 akan hadir dengan RAM hingga 12GB.
-
Opsi Gemini: Apple dapat mempertimbangkan untuk mengizinkan pengguna menginstal Gemini di perangkat mereka, bahkan sebagai pengganti Siri. Ini akan memberikan Apple wawasan berharga tentang minat dan kebutuhan pengguna terkait AI.
Meskipun Apple menghadapi tantangan yang signifikan, perusahaan ini memiliki potensi untuk bangkit kembali. Dengan strategi yang tepat, Apple dapat menghadirkan pengalaman AI yang inovatif dan relevan bagi penggunanya. Kita tunggu saja gebrakan Apple di iOS 19!